Psikologi Warna di Balik Uang Kertas Rupiah

Nahariyha Dewiwiddie
3 min readFeb 9, 2021

--

Sumber gambar: brilio.net

Bukan tanpa alasan mengapa Bank Indonesia (BI) menerbitkan uang kertas dengan corak warna-warni. Dalam sebuah survei, masyarakat lebih menyukai uang kertas dengan warna yang berbeda-beda. Tentu, biar mudah dikenali dan membedakannya.

Nah, di balik itu, sadar gak kalau warna uang bisa berpengaruh pada psikologis seseorang?

Iya, waktu menentukan suatu pecahan harus warna tertentu, biarlah jadi rahasia tim dapur BI dan Peruri. Namun, warna itu ternyata punya sifat yang jadi karakteristik, baik kelebihan maupun kekurangannya.

Jadi, kalau suatu ruangan dihiasi dengan warna yang tepat sesuai karakternya, akan membuahkan hasil yang positif bagi sang penghuni. Begitu pula dengan uang yang kita pegang sehari-hari, ‘kan?

Oke, kita mulai dengan pecahan yang lebih rendah terlebih dahulu.

Rp 2.000

Sumber gambar: MA-Shops

Bisa dibayangkan yang megang uang Rp 2000 seperti apa, apalagi masuk ke dompet lebih sering. Maklum, salah satu pecahan terkecil.

Abu-abu, warna khas logam yang dipilihnya untuk dua ribuan, sayangnya ada hal negatif di dalamnya. Cenderung membosankan (iyalah, sering berjumpa dengan pecahan itu), lagipula kurang atau tidak berenergi; bingung uangnya diapakan, buat sehari-hari tak cukup kecuali beberapa barang saja.

Oh, iya ya.

Rp 5.000

Sumber gambar: Banknote Index

Setidaknya, lebih baik dibanding Rp 2000, yakan?

Benar, dengan warna coklat sebagai warna bumi dan tanah, itu artinya memang bisa diandalkan. Juga, melambangkan kesederhanaan.

Kalau beli tempe dengan uang itu, bisa cukuplah buat sehari. Beli nasi uduk, juga, paling murah bisa dapat dua bungkus dengan bayar uang segitu.

Rp 10.000

Sumber gambar: Banknote Index

Bagi sebagian orang apalagi yang berpenghasilan rendah, uang Rp 10.000 itu hal yang mewah. Memang iya, lha wong ungu simbol kemewahan. Beli kue atau roti sepotong termasuk cukup mahal kan ya.

Selain itu, ungu itu melambangkan kedamaian. Jadi, yang memegang uang ceban, asalkan bisa dicukupi, bisa mendapatkan ketenteraman hati.

Rp 20.000

Sumber gambar: Bil Mezat

Hijau itu, memang warnanya alam dan pohon. Menyejukkan, dan menggambarkan keseimbangan dan keamanan.

Pas sekali kalau kalian memegang uang ini. Terasa adem karena jumlah nominalnya lumayan besar untuk dibelanjakan nanti. Buat sehari-hari, cukuplah.

Rp 50.000

Sumber gambar: Banknote Index

Dengan warna biru-nya, bisa dipastikan bahwa uang lima puluh ribuan memang dapat dipercaya. Iyalah, nominal terbesar kedua lho.

Lalu, warna yang identik dengan langit dan lautan ini, bersifat menenangkan. Beli kebutuhan sehari-hari rasanya lebih dari cukup jika barang-barangnya lebih murah. Intinya bisa dipenuhi lah.

Rp 100.000

Sumber gambar: MA Shops

Sangat pantas memang, jika warna merah dipilih untuk menghiasi uang nominal tertinggi di negara kita. Sebuah warna yang melambangkan kemakmuran, ya wajarlah kalau uang itu lebih sering ditampilkan di tipi! Hehe.

Dan, lagi. Merah itu adalah warna api yang menyimbolkan gairah, energi, semangat, dan juga kekuatan. Makanya, kalau megang uang seratus ribu, rasanya lebih “wah” dan bangkit untuk bergerak ke tempat belanja, membeli kebutuhan yang kalian mau.

Jadi, pemilihan warna uang itu, pasti ada alasan logisnya, bukan?

Referensi: diedit.com, medcom.id, episikologi.com, psyline.id

--

--

Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie

Written by Nahariyha Dewiwiddie

0 Followers

Narablog dan pengembara pengetahuan. Berharap kekal sebagai pembelajar. Lihat juga di kompasiana.com/dewiwiddie

No responses yet